Perdana, IAIN SAS Bangka Belitung Selenggarakan Shalat Ied

avatar Tong Hari
Tong Hari

311 x dilihat
Perdana, IAIN SAS Bangka Belitung Selenggarakan Shalat Ied
Rektor IAIN SAS Bangka Belitung pada kesempatan ini di wakili oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag.

Foto Bersama Selesai Sholat Idul Adha
Foto Bersama Selesai Sholat Idul Adha

 khutbah yang disampaikan oleh H. Amir Mamduh, M.Hum.
khutbah yang disampaikan oleh H. Amir Mamduh, M.Hum.

IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. Untuk pertama kalinya IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung diselenggarakan Shalat Idul Adha 1443 H. Dalam pelaksanaan Shalat Ied yang juga turut dihadiri oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag, para Wakil Rektor, Kepala biro AUAK Drs. H. Eramli Jantan Abdullah, M.M, Wakil Rektor III Dr. H. Muh. Misdar, M.Ag., Kabag AUK Amir Hamzah, S.E., M.Pd.I, dosen, beserta para sivitas akademika dan masyarakat sekitar.

Sementara itu, Rektor IAIN SAS Bangka Belitung pada kesempatan ini di wakili oleh Wakil Rektor I Prof. Dr. H. Hatamar, M.Ag mengapresiasi pelaksanaan kegiatan shalat idul adha ."Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan shalat Ied Adha Perdana di Kampus ini berjalan dengan lancar, semoga pada pelaksanaan  tahun depan  lebih meriah lagi dan menjadi tradisi yang permanen. Peserta Shalatnya terdiri mahasiswa, dosen, tendik juga ada warga sekitar kampus kita ini,” tutup Prof. Hatamar.

Dalam khutbah yang disampaikan oleh H. Amir Mamduh, M.Hum. yang merupakan salah satu Pegawai IAIN SAS Bangka Belitung, menekankan bahwa peristiwa Idul Qurban memberikan pelajaran tentang totalitas, ketaatan, keimanan dan keikhlasan keluarga Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah SWT. “Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW disebut-sebut dalam Al Qur’an yang merupakan contoh atau teladan sangat baik untuk diikuti,” paparnya.

Nabi Ibahim AS yang dianugerahi sebagai Bapaknya para Nabi, mencontohkan bagaimana membangun keluarga yang marhamah. Peristiwa Qurban juga sangat kental akan pelajaran hubungan yang sangat baik antara Bapak dengan Anak yakni Ismail AS. “Dalam perintah Allah SWT melalui mimpinya, selanjutnya disampaikan kepada Ismail AS untuk mengetahui pendapatnya berkaitan dengan mimpinya tersebut. Jawaban yang luar biasa dan tidak diduga justru Ismail AS sangat pasrah dan tawakkal akan kebenaran perintah melalui mimpi tersebut.

 

 

(Penulis: Tong Hari/Ayaknan | Editor: H. Ika Robiantari)