Dosen FSEI IAIN SAS Babel Presentasikan Tentang Green Tourism pada Internasional Conference di UIN Imam Bonjol Padang

avatar Tong Hari
Tong Hari

36 x dilihat
Dosen FSEI IAIN SAS Babel Presentasikan Tentang Green Tourism pada Internasional Conference di UIN Imam Bonjol Padang
Dr. Hendra Cipta,M.S.I mempresentasikan makalahnya yang berjudul "Penerapan Green Tourism di Desa Wisata Perlang”.



IAINSASBABEL.AC.ID BANGKA. Wakil Dekan 2 Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung (Babel), Dr. Hendra Cipta,M.S.I berhasil lolos seleksi Internasional Conference yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Rabu (4/5/2024) di Hotel Pangeran Beach, Padang.

Diketahui Internasional Conference merupakan acara tahunan bergengsi, Balai Gadang Annual International Conferences on Islamic Economics and Sciences (BAGAICIES).

Dr. Hendra Cipta,M.S.I mempresentasikan makalahnya yang berjudul "Penerapan Green Tourism di Desa Wisata Perlang”.

Makalah tersebut menjelaskan konsep green tourism sebagai model pariwisata yang berkelanjutan, yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. 

Dr. Hendra Cipta tak bekerja sendirian. Ia bekerjasama dengan Al Fakhri Zakirman melakukan riset bagaimana mengembangkan potensi pariwisata alamnya tanpa merusak lingkungan, serta memberdayakan masyarakat lokal untuk terlibat aktif dalam pengelolaan objek wisata. 

Secara keseluruhan, konferensi BAGAICIES tahun 2024 ini berhasil mempertemukan berbagai pemikiran dan ide-ide inovatif dalam pengembangan ekonomi hijau, baik dari perspektif ekonomi Islam maupun keberlanjutan lingkungan. 

Dengan hadirnya pembicara dari berbagai negara dan latar belakang, acara ini menjadi platform yang sangat penting untuk memperkaya diskusi tentang peran ekonomi hijau dalam pembangunan berkelanjutan. 

Konferensi internasional ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah.

Dalam pidatonya,  Mahyeldi Ansharullah menjelaskan tentang pentingnya penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam pembangunan daerah, serta perlunya pengembangan konsep ekonomi hijau sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. 

Acara ini melibatkan berbagai pakar di bidang ekonomi hijau dari beberapa negara.

Salah satu pembicara utama dari Mesir adalah Prof. Dr. Ala' Musthafa Abdul Maksud Ajllah dari Universitas Al-Azhar memaparkan tentang perkembangan ekonomi hijau di Mesir dan Indonesia.

Kemudian menekankan pentingnya kerjasama antarnegara dalam mengadopsi kebijakan yang ramah lingkungan dalam setiap sektor ekonomi, termasuk pariwisata. 

Dari Malaysia, hadir Assoc. Prof. Dr. Muhammad Nasri MD Hussain dari Universiti Islam Antar Bangsa Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah (UniSHAMS) dan Dr. Jasmin Omercic dari University Malaysia. 

Mereka menyampaikan presentasi tentang peran penting ekonomi hijau dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Muhammad Nasri menekankan pada green waqf berbagi pengalaman bagaimana pengelolaannya pada Yayasan Wakaf Malaysia.

Sementara itu, Indonesia juga menghadirkan sejumlah pembicara yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah Achmad Fauzi, SE, M.Si, M.Sc, Ph.D, Ak, CA, dari Kementerian Keuangan Indonesia. Achmad Fauzi memaparkan mengenai green sukuk as Islamic financing instrument for sustainable future. Ia menjelaskan milestones sukuk negara dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2023. 

Selain itu, hadir pula Dr. Alfi Syukri Rama, MM, akademisi dari FEBI UIN Imam Bonjol Padang, yang membahas tentang kesadaran lingkungan dan produk yang ramah lingkungan.

Salah satu momen dalam konferensi ini adalah presentasi parallel session. Dengan hadirnya pembicara dari berbagai negara dan latar belakang, acara ini menjadi platform yang sangat penting untuk memperkaya diskusi tentang peran ekonomi hijau dalam pembangunan berkelanjutan. 

Memasuki tahun ketiga, konferensi ini menjadi wadah penting bagi akademisi, praktisi, serta peneliti dari berbagai negara untuk berbagi ilmu dan pandangan tentang perkembangan ekonomi, khususnya dalam kerangka ekonomi hijau yang meliputi green sukuk, green waqf, green tourism, green accounting, green marketing, green business dan green finance.

Tahun ini, konferensi tersebut dihadiri oleh pembicara dari Mesir, Malaysia, dan Indonesia, dengan tema sentral tentang green economy.(*)