IAINSASBABEL.AC.ID - PANGKALPINANG. Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 3A Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam(FDKI) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung lakukan kunjungan belajar langsung ke salah satu pelaku fashion brand lokal Tanah Wari di Bangka Belitung, untuk mempelajari pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan kearifan lokal yang ada, Jum’at (23/09/2022).
Tanah Wari memiliki gallery yang bertepatan di Jl. Air Selan Gabek Satu, Kec. Gabek, Kota Pangkal Pinang. Dalam kunjungan ini mahasiswa langsung disambut hangat oleh Finalia selaku owner Tanah Wari itu sendiri.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat Islam Semester III, Pebri Yanasari,M.A berharap bahwa dengan adanya kunjungan seperti ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan secara langsung bagi mahasiswa KPI mengenai pengembangan masyarakat berbasis pemberdayaan.
Tanah Wari diambil dari Bahasa Sanskerta yang artinya Tanah Air yang menjadi unsur kehidupan untuk mampu menyesuaikan diri juga sebagai sumber kehidupan manusia, tidak hanya itu identitas Tanah Wari pada produknya dihadirkan dalam bentuk Logo yang termuat dari unsur Logam Timah karena sifat unsurnya yang memiliki nilai manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat di Kepulauan Bangka Belitung.
Finalia selaku Owner Tanah Wari mengungkapkan bahwa maha karya pertama terdapat produk-produk seperti T-Shirt, Cardigan, Dress, Scarf, Resam, sampai dengan Jas yang memiliki nilai yang luar biasa. Setiap motif produk Tanah Wari ini dikemas secara apik yang dibalut dengan makna kisah perjuangan para pahlawan bangsa, mulai dari berlabuhnya para penjajah asing di Kota Muntok sampai dengan wilayah yang mereka jelajahi yang nantinya akan menjadi seri kedua untuk Tanah Wari.
Setiap produksi pun Tanah Wari hanya mengeluarkan 6 produk dalam setiap desainnya, hal ini merupakan salah satu strategi penjualan. Kemudian Finalia juga menjelaskan bahwa produk yang mereka keluarkan terlebih dulu melakukan riset selama empat bulan lamanya agar setiap desain memiliki makna dan cerita yang diharapkan.
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam juga melaksanakan diskusi santai bersama Finalia mengenai bagaimana awal Tanah Wari terbentuk sampai sekarang dikenal banyak masyarakat terlebih para petinggi-petinggi kepemerintahan termasuk para Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Tanah Wari dibentuk pada Tahun 2021 dan alamdulillah walau baru menginjak 1 Tahun Tanah Wari sudah cukup dikenal banyak masyarakat sampai dengan konsumennya sendiripun banyak dari pegawai sipil, disini saya sendiripun tidak tau marketing apa sebenarnya dilakukan padahal ketika melakukan promosi produk, kami melakukannya seperti biasa sebagaimana para pengusaha lain mempromosikan produk dagangannya” tutur Finalia.
Adapun harapannya, semoga pesan yang dituangkan dalam motif serta desain yang dibuat Tanah Wari mampu tersampaikan oleh masyarakat luas, bagaimana perjuangan bangsa sampai dengan bagaimana kisah daripada nilai setiap kerifan lokal yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Adapun kunjungan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang diinisiasi oleh dosen pengampu, Pebri Yanasari, M. A melalui mata kuliah Pengembangan Masyarakat islam yang bertujuan agar mahasiswa lebih memahami tentang pengembangan masyarakat dengan mengangkat nilai kearifan lokal tentang sejarah khususnya Bangka Belitung.
(Penulis : Muflihatul Kamila - Mahasiswi KPI 3A IAIN SAS Babel)