Prodi KPI SAS Bangka Belitung Gelar Seminar Penyiaran

avatar Tong Hari
Tong Hari

289 x dilihat
Prodi KPI SAS Bangka Belitung Gelar Seminar Penyiaran
Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengadakan seminar




IAINSASBABEL.AC.ID Bangka,23/11/2022. Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung mengadakan seminar dengan tema "Mempertahankan Eksistensi Media Penyiaran Dikalangan Generasi Z". Acara yang dilaksanakan di Aula Gedung Terpadu lantai I IAIN SAS Bangka Belitung, dihadiri oleh kurang lebih 40 mahasiswa KPI dari berbagai semester dan juga perguruan tinggi se-Bangka Belitung Selasa  22 November 2022.

Perkembangan zaman menuju 5.0 menjadi tanda telah dimulainya era arus komunikasi dan informasi yang semakin cepat baik melalui media penyiaran maupun media internet. Keberadaan Media Sosial berbasis internet saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Media Televisi dan Radio untuk melakukan inovasi dan penyesuaian dengan perkembangan zaman.

Keberadaan Media Televisi dan Radio perlu didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan kreatif untuk memberikan performa yang mampu menarik minat masyarakat untuk tetap menggunakan media tersebut. 

Narasumber yang dihadirkan yaitu Imam Ghozali, S.Psi., M.Si (Ketua komisi penyiaran Indonesia daerah (KPID) Prov. Kep. Babel). Joko Setyawanto (ketua ikatan jurnalis televisi Indonesia (IJTI) Prov. Kep. Babel) dan Yudi Wahyono, S.si (Asisten Station Manager Sonora Group Bangka). 

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag. “kita sangat berterimakasih, karena kegiatan seperti ini memang perlu untuk dikembangkan demi kemajuan bersama dan khususnya prodi KPI". ungkap beliau.

Ketua Prodi KPI, Yera Yulista, M.Si juga menyampaikan bahwa kegiatan yang digelar agar mahasiswa KPI dapat memahami dan mengerti masalah yang terjadi dimedia penyiaran saat ini serta dapat mencetak generasi yang mampu mengawasi penyiaran dikalangan generasi ke generasi. 

“Ini upaya Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN SAS BABEL mempunyai peran besar untuk melahirkan SDM yang mengerti dibidang Media Penyiaran yang merupakan bagian dari teknologi dan informasi. Kemampuan mahasiswa KPI yang dengan target keahlian dibidang penyiaran diharapkan dapat membawa perubahan yang pesat bagi masa depan TV dan Radio.

Program seiminar ini dirancang agar mahasiswa KPI dapat memahami dan mengerti masalah yang terjadi dimedia penyiaran saat ini serta dapat mencetak generasi yang mampu mengawasi penyiaran dikalangan generasi ke generasi". ungkap beliau.

Dalam paparan materinya Imam Ghozali, membahas peran dan fungsi Komisi Penyiaran Indonesia dan sejarah media penyiaran radio serta televisi bagaimana mempertahankannya di era yang semakin pesat agar tetap eksistensi dari zaman ke zaman. Tak lupa di sesi akhir pemaparnya beliau juga mengkampanyekan slogan "ayo mendengar radio, ayo menonton TV".

Narasumber selanjutnya, Joko Setyawanto, menyampaikan tantangan industri penyiaran menghadapi arus digitalisasi dan bagaimana kode etik yang harus diterapkan ketika menjadi seorang jurnalis. Beliau juga menyatakan untuk menjawab tantangan zaman penyiaran agar tetap eksistensi, pihak mereka membuat program sekolah jurnalistik bagi para generasi muda yang saat ini sudah berjalan 1 bulan dan harapannya akan terus berlanjut. 

Narasumber terakhir , Yudi Wahyono, juga berbagai informasi tentang pengaruh eksistensi radio di kalangan generasi z era digital dan masa kini. Disamping itu ia menjelaskan bagaimana inovasi yang seharusnya dilakukan untuk mempertahankan eksistensi media penyiaran dikalangan generasi z. 

Diantaranya, mengembangkan platform digital, membuat kreasi program untuk pertumbuhan pendengar dan audiens, melakukan kolaborasi serta masih banyak lainnya. Kegiatan ini tentunya disambut dengan baik dari berbagai pihak dan instansi yang ada di kampus IAIN SAS Bangka Belitung. Ditambah lagi antusiasme dan semangat para peserta untuk berdiskusi dengan para narasumber.

(Penulis: Erik Juliawan)

Editor    : Ika Robiantari