IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. Dalam rangka meningkatkan dan menjaga kualitas mutu jurnal ilmiah yang terakreditasi dan persiapan akreditasi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung menggelar kegiatan Rembug Jurnal Akselerasi dengan tema "Akreditasi dan Reakreditasi serta Tata Kelola Jurnal Menuju Jurnal Nasional Terakreditasi di Lingkungan IAIN SAS Bangka Belitung”. Diselenggarakan bagi para pengelola 23 Jurnal di lingkungan IAIN SAS Bangka Belitung dengan tujuan meningkatkan standar pengelolaan jurnal elektronik menjadi lebih berkualitas. Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung Terpadu Lantai II IAIN SAS Bangka Belitung.Kamis 27 Januari 2022.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag dalam arahannya mengatakan bahwa suatu penguatan perguruan tinggi melalui Pengelolaan Jurnal ini atau penerbitan jurnal merupakan suatu ciri apakah perguruan tinggi tersebut maju atau tidak. Beberapa hal penting terkait peningkatan mutu jurnal menuju akreditasi nasional dan internasional bereputasi.
“Rembug penguatan jurnal ini sangat penting sekali terutama untuk si pengelolanya dulu, kalau pengelolanya sudah kuat solid dan intens dan punya kemampuan yang mumpuni misalnya, mudah-mudahan yang lain atau si penulis sendiri terpancing, begitu juga Lembaga Penelitian di IAIN SAS Bangka Belitung, berarti itu memang tugas berat kita untuk kedepannya,” ujarnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat(LPPM), Dr. Suparta, M.Ag mengatakan bahwa mengelola jurnal ilmiah di perguruan tinggi bukan pekerjaan mudah. Selain dananya yang kecil, ada banyak persoalan lagi yang membuat mengelola jurnal ternyata cukup rumit. Padahal, jurnal ilmiah memiliki peran yang sangat strategis bagi kemajuan perguruan tinggi. “Dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas mutu publikasi ilmiah, kami ingin merumuskan bersama para pengelola jurnal,” demikian dikatakan Suparta.
Merespon hal itu, Admin Rumah Jurnal IAIN SAS, Oktarizal Drianus, M.Psi mengatakan bahwa salah satu persoalan yang dihadapi para pengelola jurnal adalah naskah. “Mencari naskah yang bagus cukup sulit, terutama pada jurnal yang belum terakreditasi. Kelemahan itu antara lain tidak berbasis penelitian, literatur kurang bagus dan tidak memiliki kontribusi ilmiah karena argumen kurang kokoh, serta kelemahan aspek bahasa.
Karena itu, para pengelola jurnal penting untuk belajar pada jurnal lainnya yang telah terakreditasi”, Kegiatan ini ditindaklanjuti dengan adanya klinik yang dilakukan LP2M secara rutin nantinya sesuai dengan pemetaan kebutuhan jurnal di lingkungan IAIN SAS Bangka Belitung , yaitu: 1. Treatment untuk jurnal Re-akreditasi; 2. Treatment untuk jurnal yang akan akreditasi pertama; dan 3. Treatment untuk jurnal yang baru terbit. ungkap Okta.
Dinar Pratama, M.Pd Pengelola Jurnal Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan LPM IAIN SAS Babel baru saja keluar Terakreditasi Sinta 4 kenapa harus terindeks DOAJ dan Scopus serta terakreditasi Nasional? Terindeks DOAJ dan Scopus serta terakreditasi Nasional merupakan salah satu cara untuk mengukur kualitas dari sebuah jurnal. Kualitas dari sebuah jurnal tidak hanya ditentukan oleh jumlah artikel, kualitas artikel dan ketebalan artikel, tetapi juga ditentukan oleh pengelolaannya. Directory of Open Access Journal (DOAJ) merupakan salah satu lembaga yang bersifat independen dan tidak berbayar untuk menghindari adanya campur tangan periklanan. Kapan open access? Definisi open access sendiri adalah suatu gerakan untuk membangun kesadaran para penulis guna melakukan pengarsipan secara mandiri serta membuka artikelnya yang berdampak pada aksesnya seluas mungkin.
Jurnal Terakreditasi Nasional merupakan jurnal yang telah memenuhi standar Nasional sehingga berkualitas dengan sistem yang telah berjalan dengan baik. Syarat akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) yakni: 1. Memiliki ISSN baik dalam versi elektronik (e-ISSN) dan atau cetak (p-ISSN) bila terbitan terbit dalam dua versi. 2. Mencantumkan persyaratan etika publikasi (publication ethics statement) dalam laman website jurnal. 3. Terbitan berkala ilmiah harus bersifat ilmiah, artinya memuat artikel yang secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan pengetahuan, ilmu, dan teknologi serta seni. 4. Terbitan berkala ilmiah telah terbit paling sedikit 2 tahun berurutan, terhitung mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi. 5. Frekuensi penerbitan berkala ilmiah paling sedikit 2 kali dalam satu tahun secara teratur. Jumlah artikel setiap terbit sekurang-kurangnya 5 artikel. 6. Tercantum dalam salah satu lembaga pengindeks Nasional (Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), Portal Garuda, Pustaka Iptek dan/atau yang setara), ujar Dinar.
Sesi diskusi yang berkaitan dengan persoalan jurnal berlangsung penuh tanya jawab dari pengelola jurnal . Substansi perbincangannya adalah agar jurnal-jurnal di IAIN SAS Bangka Belitung semakin baik dan memberikan kontribusi penting untuk kemajuan IAIN SAS Bangka Belitung.
(Penulis: Tong Hari/Ayaknan | Editor: H. Ika Robiantari)