.jpeg)
IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. DEMA KBM IAIN SAS BABEL dan Panitia PBAK melaksanakan kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Syaikh Abdurahman Siddik Bangka Belitung 2021 pada Rabu, 01 September 2021 s/d Jum’at, 03 September 2021 dengan tema “Terbinanya Mahasiswa Islam menjadi Insan ulil albab yang turut menanamkan nilai-nilai Keislaman serta nilai-nilai Kebangsaan” secara daring. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penyambutan mahasiswa baru yang telah melalui beberapa tahap yaitu tahap Pendaftaran, Pendataan, Pra PBAK, dan Pelaksanaan. Mahasiswa baru yang mengikuti PBAK sebanyak 991 mahasiswa dari 1.020 mahasiswa. Ketua Panitia dari suksesnya kegiatan ini ialah Pak Ari Wibowo, M.Sos. selaku Dosen sekaligus Kepala Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Persiapan PBAK dimulai pada tanggal 12 Agustus 2021, mulai dari take video Dosen, take video kampus dan berbagai persiapan lainnya. Dan Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang telah kami konsepkan bersama. Kegiatan ini dilaksanaan selama 3 hari secara daring yang dikonsepkan menggunakan Virtual Tour dan Via Zoom Meeting.
Tema dari kegiatan kali ini terdiri dari dua frasa. Frasa yang pertama yaitu terbinanya mahasiswa Islam menjadi insan ulil albab, frasa kedua yaitu menanamkan nilai-nilai keislaman serta nilai-nilai keindonesiaan. Makna yang tersirat pada frasa pertama dan besar harapan dari pihak panitia kepada peserta, yaitu untuk bisa berproses dalam jangka yang bersifat berkepanjangan dan dapat membuka wawasan serta berpikir kritis baik itu menyikapi hal-hal yang terjadi di internal maupun eksternal. Dan makna dari frasa yang kedua yaitu mahasiswa dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai keislaman serta nilai–nilai keindonesiaan dalam kehidupan sehari-hari, ujar Okta Renaldi selaku Koordinator Mahasiswa dalam Kegiatan PBAK 2021.
Muatan materi dalam kegiatan ini disampaikan oleh beberapa narsumber, yang pertama yaitu KH. Ja’far Sidiq selaku Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Bangka Belitung, beliau menyampaikan tentang moderasi beragama yang dimana moderasi beragama ialah sebuah jalan tengah atau sebuah cara sudut pandang terkait proses memahami keberagaman agama. Narasumber yang kedua yaitu Irjen. Pol. Drs. Anang syarif Hidayat beliau menyampaikan materi tentang wawasan kebangsaan dan anti radikalisme, materi tersebut sangat harus dipahami oleh mahasiswa apalagi dimasa sekarang.
Narasumber ketiga yaitu Yuda pratama mahasiwa IAIN SAS BABEL sekaligus Duta Bahasa Bangka Belitung. Beliau menyampaikan materi tentang Pemuda dan Bahasa Negara, dalam materi yang beliau sampaikan itu sangat berguna bagi pemuda supaya mempermudah mereka untuk berkomunikasi menjadi lebih rapi dan teratur lagi. Dan narasumber dihari terakhir ialah H. Winarno, M.H.I., C.Med. selaku Kepala Satuan Pengawas Internal dan sekaligus dosen tetap prodi Hukum Keluarga Islam. Beliau menyampaikan materi tentang Supermasi Hukum dan Anti Korupsi. Materi ini sangat penting sebagai pemahaman dan pembuka wawasan Mahasiswa.
Rangkaian kegiatan lainnya yaitu Talkshow, Poadcast dan Promosi Organisasi Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Syaikh Abdurahman Siddik Bangka Belitung. Meskipun kegiatan kali ini dilaksanakan secara daring tapi tidak menutup semangat Mahasiswa Baru. Hijau Muda merupakan sebutan untuk mahasiswa baru Tahun 2021. Mereka dibimbing oleh mentor sebanyak 62 orang yang terdiri dari delegasi Keluarga Besar Mahasiswa IAIN Syaikh Abdurahman Siddik.
Pada hari terakhir, Kegiatan PBAK ini ditutup oleh Wakil Rektor III Dr. H. Janawi, M.Ag. dan didampingi oleh Ketua Panitia, Ketua Senat Mahasiswa dan Ketua DEMA beserta Wakil DEMA KBM IAIN SAS BABEL. Mereka sangat mengapresiasi semangat juang mahasiswa baru yang harus berkutat dengan jaringan yang tidak stabil tetapi mereka tetap mengikuti PBAK IAIN SAS BABEL 2021 secara Virtual ini. Diakhir kegiatan dihiasi keharusan dan kebahagian oleh Panitia, Mentor dan Peserta PBAK karena 3 hari pelaksanaan berjalan seperti apa yang telah menjadi konsep dari kegiatan.
Harapan kami selaku panitia semoga mahasiswa baru mampu mengimplementasikan apa yang telah tertuang dalam tema kegiatan dan mampu menjadi penerus serta mampu menjadi Tonggak dari sebuah peradaban.
(Penulis: Melda)
