Kapolda Babel Pembicara di PBAK IAIN SAS Bangka Belitung

avatar Tong Hari
Tong Hari

319 x dilihat
Kapolda Babel Pembicara di PBAK IAIN SAS Bangka Belitung
Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Drs. Anang Syrif Hidayat Narasumber PBAK

IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung melaksanakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dalam rangka menyambut mahasiswa baru Tahun Akademik 2021/2022 yang berlangsung di Gedung Terpadu Lantai II IAIN SAS Babel.

Kapolda Kep. Bangka Belitung Irjen Pol. Drs. Anang Syarif Hidayat menjadi salah satu narasumber, memberikan materi melalui Zoom Meeting terkait Wawasan Kebangsaan dan Radikalisme dalam acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN SAS Bangka Belitung dihadapan mahasiswa baru yang mengikuti PBAK sebanyak 991 dari 1.020 mahasiswa baru Tahun 2021 yang dipandu oleh Wakil Rektor III Dr. H. Janawi, M.Ag.

Apresiasi Bapak Kapolda dengan adanya kegiatan ini pada masa pandemi saat ini, serta ini juga bisa menambah wawasan para mahasiswa sebagai penerus bangsa. Kapolda mengatakan, pemuda adalah generasi penerus bangsa dan pemimpin di masa depan. Karena itu peran pemuda dalam mengisi kemerdekaan  adalah dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif. “Agen perubahan bagi masyarakat menuju Indonesia lebih baik ada di tangan generasi muda.Guna mewujudkan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan memiliki inovasi guna kemajuan bangsa dan negara.

Kepada mahasiswa semuanya apabila ada perbedaan di negara kita ini yakinlah itu jalan kita dan kita harus mengakuinya, tambah Kapolda. Pengetahuan wawasan kebangsaan ini juga memiliki tujuan untuk mencegah kita menjadi Radikalisme. Berkaitan dengan 4 Pilar seperti yang sering disampaikan bahwa apabila 4 pilar ini dipahami dengan sebaik baiknya maka yakin dan percayalah negara kita akan terhindar dari perpecahan,” ujar Anang Syarif Hidayat.

Tindakan radikalisme bukanlah kesalahan ajaran agama tertentu, melainkan pemahaman yang keliru terhadap agama yang dianutnya. Jadi jangan salahkan agamanya. Radikalisme muncul dari adanya permasalahan yang timbul dalam masyarakat yang majemuk heterogen seperti di Indonesia, makanya kita harus peham dengan Bhinneka Tunggal Ika disatukan dalam ideologi Pancasila karena itu yang dapat menyatukan kita,” ungkapnya.

Dengan dalih dan motif untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi yang dianutnya mereka kerap melakukan serangkaian kegiatan teror  yang banyak merugikan masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami radikalisme dalam proses perekrutannya. 

Dalam materi Wawasan Kebangsaan Kebangsaan dan Radikalisme ini Kapolda menyampaikan bahwa kita harus terlebih dahulu memahami dan mengerti bagaimana bangsa ini berdiri dengan mandiri, sejarah bangsa kita yang jatuh bangun dimasa dulu dan beberapa kali negara lain berusaha menjajah kita dengan waktu yang lama. PBAK ini yang berlangsung dengan penuh semangat  dan antusias oleh mahasiswa baru ini diakhiri dengan banyak mengajukan pertanyaan dengan Kapolda Babel.

 

 

(Penulis: Tong Hari/Ayaknan | Editor: H. Ika Robiantari)