Penguatan Moderasi Beragama, RMB Undang Stafsus Kemenag RI

avatar Mega Paraiyannie
Mega Paraiyannie

67 x dilihat
Penguatan Moderasi Beragama, RMB Undang Stafsus Kemenag RI
Mariana Ariestyawati (Staf Khusus Kemenag RI)

Hasanuddin Ali, M.Si. (Staf Khusus Kemenag RI)
Hasanuddin Ali, M.Si. (Staf Khusus Kemenag RI)

Ketua RMB IAIN SAS Babel, Dr. H. Masmuni Mahatma, M.Ag.
Ketua RMB IAIN SAS Babel, Dr. H. Masmuni Mahatma, M.Ag.

IAINSASBABEL.AC.ID PANGKALPINANG.Hari kedua Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama bagi Siswa dan Mahasiswa di Bangka Belitung di Asrama Haji Kanwil Kemenag Babel, diawali dengan diskusi kelompok dari para peserta terkait tempat ibadah yang ada di Indonesia dan dilanjutkan dengan presentasi dari tiap perwakilan kelompok.

Terdapat beberapa sudut pandang yang menarik dari tiap kelompok, tidak hanya menjelaskan definisi dan peruntukan saja, tetapi lebih dari itu. Selain itu, diskusi cara pandang masing-masing terkait pernikahan beda agama dan pandangan peserta terkait defisini dan batasan moderasi beragama.

H. Abdul Rohim, S.Ag., M.Ag. Kepala Bidang Bimas Islam Kanwil Kemenag Babel. Materi yang dibawakan terkait Wawasan Kebangsaan, Jati Diri dan Sikap Diri Pegawai Kemenag. Kabid Bimas Islam itu menegaskan bahwa moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah berIndonesia dan berIndonesia itu pada hakikatnya adalah beragama.

Untuk mendalami moderasi beragama dari perspektif berbeda, Ketua Rumah Moderasi Beragama (RMB) IAIN SAS Babel, Dr. H. Masmuni Mahatma, M.Ag. mengundang Mariana Ariestyawati (Staf Khusus Kemenag RI). Beliau menjelaskan terkait Sketsa Kehidupan Keberagamaan di Indonesia. Dalam pemaparannya, beliau juga berpesan kepada para peserta di era digital ini untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam bersosial media.

Mariana Ariestyawati berharap, setelah peserta yang terdiri dari perwakilan siswa dan mahasiswa di Bangka Belitung ini mengikuti sosialisasi penguatan Moderasi Beragama, dapat menjadi agen toleransi dan lebih moderat dibandingkan siswa/mahasiswa yang tidak mengikuti sosialisasi ini.

Sejalan dengan itu, Hasanuddin Ali, M.Si. (Staf Khusus Kemenag RI), Narasumber terakhir dan utama dalam Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama dengan membawakan materi terkait Konsep Moderasi Beragama Kemenag. Sebelum masuk ke materi, Beliau menyamakan persepsi terkait moderasi beragama.

"Moderasi Beragama berbeda dengan Moderasi Agama. Moderasi beragama adalah cara kita, alam pikir kita, paradigma, cara pandang terhadap perilaku kita dalam menjalankan agama. Yang dimoderasi itu bukan agamanya, tetapi cara, perilaku, sudut pandang, paradigma kita terhadap agama", jelas Hasanuddin Ali.

Beliau juga menjelaskan betapa pentingnya Moderasi Beragama ini disosialisasikan kepada anak muda dan mengucapkan selamat kepada peserta karena mereka adalah anak muda pertama yang mengikuti Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama ini.

Poin penting lainnya adalah penjelasan empat Indikator Moderasi Beragama, yaitu Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti Kekerasan dan Menghargai Tradisi Budaya yang Tidak Bertentangan dengan Pokok Ajaran Agama.

 

Penulis: Mega Paraiyannie