Bangka,17/7/2021. Di tengah kondisi pandemi Covid-19, Program Studi Prodi Pisikologi Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung sukses menggelar webinar Internasional dengan tema Gender Equality in the Workplace and Politics from Psychological Perspective guna memberikan pengetahuan atau informasi kepada masyarakat mengenai isu kesetaraan gender di tempat kerja dan dunia politik dalam perspektif Psikologi. Webinar ini dilaksanakan secara daring, melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings. Acara ini diikuti dengan antusias oleh ratusan peserta dari berbagai bidang keilmuan, instansi, dan universitas.
Webinar Internasional Prodi Psikologi Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN SAS Babel merupakan salah satu kegiatan yang berorientasi pada akreditasi Prodi dan Institusi yang tentunya bermanfaat bagi para civitas akademika, terutama mahasiswa sebagai salah satu fasilitas pembelajaran.
Kegiatan Webinar Internasional dibuka langsung oleh Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Nasrun Supardi M.A. "Saya mengapresiasi atas terselenggaranya webinar Internasional ini dan mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang berkenan membagi ilmunya pada kegiatan Webinar Internasional Prodi Psikologi Islam,” ujar Nasrun dalam sambutannya
Kegiatan ini juga dihadiri oleh anggota DPR RI Komisi X, Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi., Psikolog yang turut memberikan opening speech mengenai kesetaraan gender di dunia politik.
Adapun narasumber webinar Internasional ini antara lain Dr. Yulita, Senior Lecturer dari Universiti Malaysia Terengganu dan Prof. Dr. Seger Handoyo, Psikolog selaku Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI). Kegiatan ini dipandu oleh moderator Primalita Putri Distina M.Psi.,Psikolog, dosen Prodi Psikologi Islam
Webinar Internasional Prodi Psikologi Islam berjalan dengan tertib dan lancar. Diskusi menarik pun terjadi pada sesi tanya jawab oleh Prof. Dr. Seger Handoyo ,Psikolog, Dr. Yulita ,dan Desy Ratnasari M.Si., M.Psi, Psikolog. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta pun beragam, seperti kesetaraan gender di tempat kerja dan lingkungan rumah, toxic masculinity, double burden bagi working mom, peran wanita dalam politik, hingga kontribusi agama terhadap isu kesetaraan gender ini.
(Penulis Lisa/Editor Primalita)
