IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. Untuk meningkatkan mutu pendidikan mahasiswa dan sebagai pelaksana teknis bidang kebahasaan, UPT Bahasa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung secara rutin melaksanakan Ujian Kompetensi Bahasa Asing (Arab dan Inggris) atau disingkat UKBA. Dalam kondisi pandemik COVID-19, UPT Bahasa berinovasi dalam melaksanakan UKBA yang semula secara Paper Based Test (PBT) menjadi Computer Based Test (CBT) secara daring. Pelaksanaan UKBA secara daring ini bisa dilaksanakan di tempat mahasiswa masing-masing tanpa harus mendatangi laboratorium bahasa. Tercatat sebanyak 4 gelombang (600 mahasiswa) yang mengikuti UKBA tersebut, mereka adalah mahasiswa IAIN SAS BABEL angkatan 2017.
Menurut Kepala UPT Bahasa Basri, M.A., UKBA dilakukan mengingat bahasa asing terutama Bahasa Inggris dan Bahasa Arab merupakan suatu bahasa yang sangat penting dikuasai, karena banyak literatur-literatur sumber ilmu dan pengetahuan yang ditulis dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Beliau juga menambahkan bahwa banyak tawaran beasiswa dari dalam maupun luar negeri, namun karena kendala sertifikasi Bahasa Asing (TOEFL, IELTS, TOAFL, dan lain-lain) makanya banyak mahasiswa yang tidak memenuhi syarat. “Langkah ini kami anggap penting guna meningkatkan kompetensi berbahasa bagi mahasiswa, sehingga mereka dapat memahami literatur keilmuan yang ditulis dengan bahasa asing” terangnya.
Pelaksanaan UKBA tiap gelombang dimulai secara serentak pada pukul 08.00 WIB, dimana sebelumnya telah dilakukan simulasi kepada para peserta untuk memastikan ujian dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan alhamdulillah, pelaksanaan UKBA secara daring ini dapat dilaksanakan dengan baik dan berjalan lancar sebagaimana simulasi. Sebagaimana diketahui bahwa UKBA telah banyak digunakan sebagai persyaratan untuk Ujian Munaqosyah (skripsi), peningkatan jabatan tertentu, dan persyaratan untuk melanjutkan studi di kampus dalam negeri. UKBA sendiri menguji kemampuan peserta terhadap kemampuan mendengarkan (listening), tata bahasa (structure and written expression), dan kemampuan memahami bacaan (reading comprehension)”, tutup Basri.
(Penulis: Tong Hari/Ayaknan | Editor: Turmuzi)