IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. Kegiatan Pengabdian Masyarakat antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Se Sumatera yang dilaksanakan secara kolaboratif tahun 2022 yang lebih dikenal dengan sebutan KKN Melayu Serumpun telah berakhir. Sebanyak 8 mahasiswa IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung sebagai peserta KKN Melayu Serumpun se Sumatera Angaktan III yang digelar selama 40 hari sejak tanggal 21 Juni hingga 30 Juli 2022 telah kembali ke Kampus IAIN SAS Bangka Belitung.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Dr. Suparta, M.Ag Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT karena semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksanaan KKN Melayu Serumpun Se Sumatera yang dilaksanakan di Kabupaten Aceh Jaya berjalan baik dan lancar sedari awal mulai proses mengantar, proses monitoring, hingga pejemputan para mahasiswa sebagai peserta kegiatan ini dan Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh jajaran panitia dan semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dari sejak berangkat hingga kembali ke kampus hari ini dalam kondisi sehat, imbuh Suparta.
Delapan orang mahasiswa kita telah melaksanakan kegiatan KKN dengan baik dan output dari kegiatan KKN ini semoga dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan Masyarakat tempat KKN khususnya dan pengembangan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi pada umumnya.
Seluruh mahasiswa IAIN SAS Bangka Belitung sebagai peserta KKN Melayu Serumpun Se Sumatera yang telah selesai melakukan pengabdian dilakukan penjemputan secara resmi oleh Ketua LP2M Dr. Suparta, M.Ag Bersama Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat, Dr. Noblana Adib, M.Pd.I., M.A., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Eva Harista, M.Pd., serta Perwakilan Panitia, Nelly Sanawiyah, M.M.
Delapan orang mahasiswa tersebut telah melaksanakan kegiatan KKN dengan baik di lokasi / kelompok masing-masing yaitu 1. Siti Fatimah (Gampong Ujong Muloh) 2. Nanda Mareta (Gampong Meudeun) 3. Nur Hidayah (Gampong Jambo Masi) 4. Riska Dewi (Gampong Babah Ie) 5. Arman hidayat (Gampong Lamme) 6. Muhammad Azan (Gampong Lhuet) 7. Abdul Somad (Gampong Gle Putoh) 8. Wahyu Firdaus (Gampong Lamtui).
(Penulis: Tong Hari/Ayaknan dan Wahyu Firdaus | Editor: H. Ika Robiantari)
