Prodi PIAUD IAIN SAS Babel Sukses Gelar Kuliah Tamu Bersama IAIN Madura

avatar Tong Hari
Tong Hari

122 x dilihat
Prodi PIAUD IAIN SAS Babel Sukses Gelar Kuliah Tamu Bersama IAIN Madura
Prodi PIAUD IAIN SAS Babel Sukses Gelar Kuliah Tamu Bersama IAIN Madura


IAINSASBABEL.AC.ID BANGKA. Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Sukses Menggelar Kuliah Tamu ini diselenggarakan pada hari Jumat, 19 April 2024, dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai secara Online (Daring).

Kuliah tamu ini dengan tema "Pendidikan Inklusif dalam Perspektif Islam: Mengeksplorasi Nilai-nilai Islam dalam Menciptakan Lingkungan Pendidikan yang Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus".

Kuliah tamu ini diinisiasi oleh Ria Astuti, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Inklusif di IAIN Madura.Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kaprodi PIAUD IAIN Madura, Jamaludin Usman, M.Pd. di Hadiri Ratusan Mahasiswa Prodi PIAUD dan Prodi PIAUD Madura.

Kegiatan ini merupakan bagian dari realisasi Memorandum of Understanding (MOU) yang telah disepakati antara Prodi PIAUD IAIN SAS Bangka Belitung dan IAIN Madura pada 10 Oktober 2023 lalu, menandai kolaborasi dalam pengembangan pendidikan yang inklusif. 

Dwi Haryanti, M.Pd.I, Kaprodi PIAUD IAIN SAS Bangka Belitung, yang membawa pengalaman luas dan pengetahuan mendalam dalam penerapan pendidikan inklusif di PAUD Inklusif telah mendedikasikan sebagian besar karirnya dalam pengembangan dan advokasi pendidikan inklusif. 

Sejak tahun 2015, beliau telah menjabat sebagai dosen dan memegang berbagai posisi strategis di IAIN SAS Bangka Belitung, termasuk sebagai Ketua Program Studi PIAUD.

Dalam presentasi perkuliahan yang telah dihantarkan, Dwi Haryanti menguraikan secara terperinci tentang sejarah pendidikan inklusif, yang berawal sejak pergantian abad ke-20, ketika pendidikan untuk penyandang disabilitas nyaris tidak ada.Ujarnya

Ia menekankan pentingnya pendidikan inklusif yang tidak hanya melibatkan modifikasi kurikulum, tetapi juga melibatkan perubahan struktur, strategi pendidikan, dan peningkatan partisipasi anak dalam berbagai aspek belajar.

Tujuan utama dari penerapan pendidikan inklusif di PAUD, menurut Dwi Haryanti, adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka, serta menghargai keanekaragaman dan mencegah diskriminasi.

Melalui kuliah tamu ini, Dwi Haryanti berbagi wawasan tentang bagaimana pendidikan inklusif dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk integrasi sosial dan pengembangan personal anak-anak berkebutuhan khusus.

Materi yang disajikan tidak hanya memberikan teori tetapi juga praktek yang dapat diimplementasikan, termasuk peran vital guru pembimbing khusus, yang merupakan kunci dalam mendukung anak-anak berkebutuhan khusus dalam kelas inklusif.

Ia mengatakan tidak hanya berhasil menyampaikan pentingnya pendidikan inklusif, tetapi juga menginspirasi para peserta untuk menerapkan dan mengadvokasi pendidikan yang inklusif di lingkungan masing-masing.

Selanjutnya Narasumber Jamaludin Shiddiq, M.Pd Mahasiswa Doktor Suez Canal Universty, Mesir dan Dosen IAIN Ponogoro berbicara mengenai Pendidikan Inklusif Perspektif Islam, lebih menjelaskan mengenai Pendidikan Inklusif dalam Alquran.(*)

Penulis : Ayaknan