
IAINSASBABEL.AC.ID BANGKA. Masjid Al-Falah Desa Penyampak menjadi saksi dari harmoni antara nilai-nilai Islam dan semangat kemerdekaan serta persatuan. Kegiatan yang berlangsung di masjid ini, menghadirkan penceramah ulama terkemuka, Ust. H. Al Fakhri Zakirman, Lc., M.A dan Ust. Amrullah, M.S.I, bersama tim FDKI Mengaji yaitu Ust. Dody Irawan, M.Pd, Ust. M. Sholeh Marsudi, M.Pd dan Ust. H. Musa, M.Kom.I Akademisi IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.Sabtu,19/8/2023.
Dalam pengajian yang dihadiri oleh masyarakat sekitar, tampak Pimpinan Yayasan Masjid Al-Falah, Teguh Priyatno dan Ketua Masjid Al-Falah, Hasan, turut mendukung dan menyemarakkan kegiatan ini. Mereka memandang bahwa nilai-nilai Islam tidak hanya mengajarkan keagamaan, tetapi juga mendalamkan semangat persatuan dan nasionalisme.
Doni, Kepala Desa Penyampak, turut memberikan pernyataan mengenai acara tersebut. "Kami merasa bangga dan mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, kita perlu mengingatkan bahwa nilai-nilai Islam adalah aset berharga dalam membangun persatuan dan kemerdekaan yang hakiki. Semoga ceramah ini menjadi inspirasi bagi kita semua."
Septiadi, S.T, pemuda asal Desa Penyampak, berperan penting dalam memfasilitasi kegiatan ini. Dengan tekad yang kuat dan kepedulian terhadap aspek keagamaan, ia berhasil mengumpulkan masyarakat untuk bersama-sama merenungi nilai-nilai Islam yang turut membentuk dasar kemerdekaan dan persatuan bangsa.
Seperti yang diungkapkan Ust. H. Al Fakhri Zakirman, Lc., M.A, "Islam bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang keadilan, persatuan, dan cinta tanah air Indonesia"
"Melalui ceramah ini, kami ingin mengilhami generasi muda agar lebih memahami bahwa ajaran Islam tidak hanya terbatas pada ritual, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai yang mampu membentuk karakter bangsa yang kuat dan bersatu," ungkap Ust. Amrullah, M.S.I.
Dengan suasana penuh kebersamaan dan semangat yang menggebu, ceramah tersebut menggarisbawahi bahwa kontribusi nilai-nilai Islam bukanlah hanya cerita masa lalu, melainkan juga sebuah cerminan yang relevan dan inspiratif dalam menjaga kebersamaan, persatuan, dan semangat kemerdekaan Indonesia.
Penulis : Gustin