IAINSASBABEL.AC.ID - BOGOR. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Dr. Rusydi Sulaiman, M.Ag menjadi pemateri workshop yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia tentang Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yang dibuka oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. Suyitno, M.Ag.
Workshop berlangsung dari tanggal 31 Maret s/d 2 April 2022. Tim Pembahas dan Penyusun Juknis Implementasi melakukan Finalisasi Draf Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diktis Kemenag RI di Hotel Ultima Bhuvana Horison Ciawi Bogor.
Rusydi Sulaiman mengatakan bahwa workshop ini adalah sebuah momen pertemuan yang sangat istimewa dalam bertukar gagasan yang maju guna memperbaiki dan mengembangkan Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM). Acara ini turut melibatkan seluruh tim dalam rangka menerima masukan dan saran untuk penyempurnaan rancangan draf kurikulum yang telah disusun oleh tim sebelumnya.
Tiga hal yang mesti ditindaklanjuti, Pertama: penguatan materi juknis agar benar-benar menjadi ciri khas Diktis Kemenag RI; Kedua: penguatan draf dan konsep juknis; Ketiga: penyempurnaan teknik penulisan dan penambahan referensi dan sharing atau bertukar gagasan antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) terkait pengembangan ke arah progress yang maksimal adalah sebuah tujuan besar bersama PTKI Se-Indonesia, karena itu diperlukan sebuah penguatan Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dan pemahaman yang sama,” ungkap Rusydi.
Penyusun Kurikulum MBKM mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dalam rangka penyempurnaan penyusunan Kurikulum MBKM dan berharap Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini dapat segera selesai dan dapat segera terealisasi. Selain itu, adanya Tim Penyusun ini semoga dapat bersama-sama meningkatkan reputasi serta dapat bersinergi mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta menerapkan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka,” ujar Rusydi.
(Penulis: Tong Hari | Editor: Ika Robiantari)