Mahasiswa KKN IAIN SAS Babel ikut Memperingati Kegiatan 10 Muharam dan Pembuatan Bubur Syuro di Desa Ketap

avatar Tong Hari
Tong Hari

66 x dilihat
Mahasiswa KKN IAIN SAS Babel ikut Memperingati Kegiatan 10 Muharam  dan Pembuatan Bubur Syuro di Desa Ketap
Mahasiswa KKN IAIN SAS Babel ikut Memperingati Kegiatan 10 Muharam dan Pembuatan Bubur Syuro di Desa Ketap


IAINSASBABEL.AC.ID BANGKA.Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN SAS Bangka Belitung Kelompok 12 ikut serta dalam Pembuatan Bubur Syuro atau bubur dengan 44 macam campuran untuk memperingati 10 Muharram 1446 Hijriah di Desa Ketap Kecamatan Jebus Kabupaten Bangka barat yang dilaksanakan pada hari Senin, 15/07/2024.

Pembutan bubur syuro ini biasanya di buat secara berkelompok, tapi ada juga masyarakat yang mebuatnya secara pribadi di beberapa rumah warga, yang mana tiap-tiap rumah itu terdapat 3 mahasiswa KKN yang ikut andil dalam membantu warga membuat bubur syuro.

Bubur Syuro ini dibuat dengan 44 macam bahan yang dicampur menjadi satu, jadi warga kebanyakan membuat bubur ini secara kelompok agar lebih banyak dan untuk meminimalisir biaya juga. 

Banyak juga warga mengatakan kalau rasa bubur itu tidak seburuk tampilannya, karena ketika melihat tampilan buburnya saja dan tanpa mengetahui proses pembuatannya, banyak yang tidak suka.

Tapi ketika kami mahasiswa KKN Desa Ketap ini langsung ikut andil dalam pembuatanya, ternyata benar rasa bubur itu tidak seburuk tampilannya. bahan buburnya bermacam-macam, ada sayur, ayam, jagung, udang, dan masih banyak lainya, rasa buburnya juga sangatlah unik, rasa asin, manis dan sedikit pedas sehinga membuat rasa bubur itu memiliki ciri khas sendiri. 

Paidin, selaku ketua masjid juga mengatakan kalau para warga sangat merasa terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN dirumah mereka yang ikut membantu pembuatan bubur syuro ini, dan mereka juga sangatlah antusias dalam pembuatan bubur syuro ini karena di bantu oleh anak-anak KKN. Bahkan anak KKN bergiliran ke rumah warga untuk membantu warga, karena banyak warga yang meminta bantuan untuk pembuatan bubur syuro ini.

Salah satu warga rumahnya yang kami bantu dalam pembuatan bubur syuro ini menjelaskan kenapa bubur syuro ini di buat dan apa filosofinya.

"tradisi pembuatan bubur syuro ini sudah lama dilakukan oleh desa kami, tujuannya untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW. dalam peperangan dulu." Ujar  Jumi yang merupakan salah satu warga yang rumahnya kami bantu dalam pembuatan bubur syuro.

"benar dek, karena dulu itu kalau peperangan kekurangan beras tapi banyak bahan makanannya. Jadi di zaman itu Nabi kita ini mencampurkan semua bahan-bahan yang ada itu menjadi satu, dan itulah dinamakan bubur syuro." sambung ibu Ana yang merupakan saudaranya ibu Jumi.

Pada malam hari ba'da isya semua masyarakat desa Ketap pergi nganggung bubur syuro yang mereka buat, dan makan bersama-sama di masjid. Tapi dalam dulang itu tidak hanya bubur saja, ada juga buah-buahan dan kue.

Kegiatan pembuatan bubur syuro ini tidak masuk dalam proker tapi ini adalah bentuk terima kasih kami kepada masyarakat desa ketap karena sudah menerima kami dengan baik di desa mereka. Kegiatan ini membuat kami lebih dekat dengan masyarakat, dari membantu warga membuat bubur syuro ini, kami tau bagaimana cara pembuatannya, dan benar sesuatu itu jangan di lihat dari tampilannya tapi dari proses pemuatannya ucap Sultan Hermansyah selaku ketua kelompok KKN. 

Penulis: Eka Karunia Ningsih