IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA. Tim Rumah Moderasi Beragama (RMB) IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung menjadi Narasumber kegiatan Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan bagi Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka. Kegiatan ini dilaksanakan di Novilla Boutiqe Resort, Sungailiat pada tanggal 29 Agustus 2022 lalu.
Kegiatan penguatan moderasi beragama ini dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka. Dalam sambutanya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka, H. Senaidi, S.Ag., sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini.
“Kegiatan penguatan moderasi beragama merupakan pengejawantahan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Republik Indonesia tahun 2020-2024. Oleh karena itu, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan prioritas,” ujarnya.
Selain itu, Senaidi mengungkapkan bahwa para Penyuluh Agama Islam yang telah mengikuti kegiatan penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan diharapkan dapat menjadi agen moderasi beragama di tengah masyarakat Kabupaten Bangka yang merupakan daerah multikultural.
Adapun narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Subri, M.S.I. dengan didampingi fasilitator yaitu Rahmat Danni, M.Pd. Keduanya merupakan anggota Rumah Moderasi Beragama IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.
Dalam penyampaian materi, Subri menjelaskan terdapat empat indikator moderasi beragama yaitu toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, dan penerimaan terhadap tradisi.
“Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa,” jelasnya.
“Moderasi beragama memiliki tujuan yang mulia, yaitu membentuk masyarakat yang moderat dalam menjalankan ajaran agama yang dianutnya dan lebih dewasa dalam menyikapi perbedaan,” pungkasnya.
Kasi Bimas Islam, Muhammad Kurnia selaku ketua pelaksana menutup kegiatan dengan menyampaikan pesan bagi para Penyuluh Agama Islam. “Ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat diterapkan di masyarakat, khususnya saat melaksanakan tugas sebagai penyuluh di wilayah Kabupaten Bangka. Sehingga kehidupan masyarakat umat beragama yang selama ini rukun dan harmonis dapat terjaga dengan baik,” ujarnya.
Akhir kata, Muhammad Kurnia mengingatkan bahwa Penyuluh Agama Islam memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, penyuluh dituntut untuk mampu menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat.
(Penulis: Tong Hari/Ayaknan | Editor: H. Ika Robiantari)