Rencana Buka Prodi Baru, Fakultas Tarbiyah Lakukan External Benchmarking ke IAIN Syekh Nurjati Cirebon

avatar Tong Hari
Tong Hari

388 x dilihat
Rencana Buka Prodi Baru, Fakultas Tarbiyah Lakukan External Benchmarking ke IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Rencana Buka Prodi Baru, Fakultas Tarbiyah Lakukan External Benchmarking ke IAIN Syekh Nurjati Cirebon


IAINSASBABEL.AC.ID - CIREBON. Tim Pembentukan Program Studi Tadris Bahasa Indonesia Fakultas Tarbiyah IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung lakukan External Benchmarking ke IAIN Syech Nurjati Cirebon. Kunjungan ini merupakan salah satu agenda penting dalam proses persiapan membuka Prodi Tadris Bahasa Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim, Dinar Pratama, M.Pd, (28/09) lalu.

Dinar mengatakan, saat ini usulan Prodi Tadris Bahasa Indonesia (TBI) sudah diusulkan ke Diktis. Beberapa persyaratan dokumen substansial juga sudah dipenuhi. "Kita sedang menunggu tahap selanjutnya yakni proses verifikasi dokumen ajuan kita. Dokumen ajuan sudah kita upload sejak Agustus kemarin. Jadi, kita berharap tidak ada kendala lagi," kata Dinar.

Kunjungan ke IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang terdiri dari Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. Soleha, M.A, 4 orang tim dan calon dosen TBI, Fazrul Sandi, M.Pd, Eva Harista, M.Pd, Dinar Pratama, M.Pd mengagendakan beberapa hal terkait dengan persiapan pembukaan Prodi TBI. Dinar mengatakan kunjungan ini akan lebih fokus pada sharing best practice Prodi TBI IAIN Syech Nurjati Cirebon terutama dalam penyusunan kurikulumnya.

"Benchmark kali ini kita lebih fokus untuk mengetahui bagaimana Prodi TBI IAIN Syech Nurjati Cirebon menyusun kurikulum dan kompetensi yang saat ini dibutuhkan untuk lulusan TBI itu apa," imbuh Dinar.

Dinar juga mengakui bahwa terkait dengan kesiapan sumberdaya manusia atau dosen yang diusulkan sudah memadai. Dosen TBI yang diusulkan berjumlah 4 orang dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang keilmuan prodi, yakni Pendidikan Bahasa Indonesia.

"Syarat yang dibutuhkan untuk kecukupan dosen itu 5 orang. Nah, dosen yang kita usulkan itu 4 orang sesuai dengan bidang kompetensi prodi. Sedangkan 1 dosen memang secara spesifik tidak memenuhi bidang keilmuan prodi, namun masih masuk rumpun keilmuan pendidikan," papar Dinar.

Dilain hal, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN SAS Babel, Dr. Soleha, MA dalam sambutannya pada kegiatan Benchmarking di IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengatakan bahwa, salah satu upaya peningkatan mutu akreditasi Perguruan tinggi perlu meniru praktik baik dari Perguruan tinggi lain.

Menurutnya, ada hal penting yang bisa didapatkan dari kegiatan Benchmarking nanti diharapkan ada hal yang sesuai dan dapat diterapkan di IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.

"Akreditasi sekarang ini memang sudah menuntut pengelola program studi membangun jejaring. Tidak bisa lagi jalan sendiri, kita perlu juga belajar praktik baik dari perguruan tinggi lain," imbuh Soleha.

Soleha menambahkan, dipilihnya IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai tujuan Benchmarking selain pertimbangan adanya Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, juga karena pengelolaan menajemen pendidikannya telah mendapatkan sertifikasi ISO.

 

 

(Penulis: Dinar Pratama | Editor: H. Ika Robiantari)