SMKN 1 Parittiga Datangkan Narasumber Dosen Psikologi Islam Gerakan Sekolah Menyenangkan

avatar Tong Hari
Tong Hari

338 x dilihat
SMKN 1 Parittiga Datangkan Narasumber Dosen Psikologi Islam Gerakan Sekolah Menyenangkan
SMKN 1 Parittiga Kabupaten Bangka Barat mengundang salah satu Dosen Prodi Psikologi Islam IAIN SAS Bangka Belitung Yandi Hafizallah, M.A


IAINSASBABEL.AC.ID - BANGKA BARAT. SMKN 1 Parittiga Kabupaten Bangka Barat mengundang salah satu Dosen Prodi Psikologi Islam IAIN SAS Bangka Belitung  Yandi Hafizallah, M.A pada kegiatan Workshop Gerakan Sekolah Menyenangkan. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Lab TKJ SMKN 1 Parittiga Selasa 15/11/2022.

Tak jarang menemukan anak-anak sekolah yang begitu sulit untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Mereka seakan menganggap sekolah sebagai tempat yang membosankan.

Mewujudkan sekolah menjadi tempat menyenangkan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, namun butuh kekuatan lebih utamanya para pemegang kebijakan dalam memotivasi, menginspirasi dan memfasilitasi bahkan mengapresiasi semua unsur yang terkait dengan pencapaian tersebut.

Kegiatan ini dibuka Kepala Sekolah SMKN I Parittiga pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Deni Darmanto, S.T. Dalam sambutannya, Deni mengatakan bahwa pola pikir guru harus berubah mengikuti perkembangan zaman untuk menciptakan siswa-siswa yang unggul.

Tujuan dilaksanakan workshop ini untuk menciptakan sekolah sebagai lingkungan belajar yang positif, menyenangkan, dan membangkitkan semangat belajar siswa. Kegiatan ini menjadi salah satu program SMKN 1 Parittiga sebagai salah satu SMK Pusat Keunggulan yang berfokus pada pengembangan serta peningkatan kualitas dan kinerja SMK.

Yandi Hafizallah memberikan materi tentang “Gerakan Sekolah Menyenangkan: Penguatan Karakter Guru Menciptakan Peserta Didik yang Adaptif, Mandiri, dan Tangkas”. Dalam paparannya, Yandi mengemukakan bahwa guru memiliki peranan penting melibatkan siswa agar aktif dan mandiri dalam belajar dengan menggunakan Project Based Learning.

“Guru perlu mengarahkan siswa melakukan investigasi ilmiah dalam melihat sebuah permasalahan. Hal ini tentunya agar siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya,” ucap Yandi.

Dihadiri oleh sebanyak 31 guru, kegiatan ini berlangsung aktif dengan diskusi dan tanya jawab dari para peserta.

 

 

(Penulis : Primalita Putri Distina | Editor: Ika Robiantari)